top of page
  • Black Facebook Icon
  • Black Instagram Icon
  • Black Pinterest Icon
  • Black Twitter Icon

Sebagian Cerita Sufi dari Abu Nawas Paling baru

  • borreherman11otsbx
  • Aug 16, 2020
  • 2 min read

Bagi kebanyakan umat Muslim, tentu tak asing dengan yang namanya Sufi. Sufi sendiri ialah seseorang yang mendalami ilmu tasawuf, sebuah ilmu di mana mereka mencoba membersihkan diri mereka dari seluruh “kotoran” dan mendekatkan diri terhadap Allah SWT. Tentunya ada beberapa tokoh sufi yang tenar. Salah satu yang mungkin banyak dikenal oleh orang ialah Abu Nawas. Abu Nawas sendiri diketahui sebagai penyair sufi yang menghasilkan karya dengan nilai yang mendalam. Akan namun, ada hal lain yang dikenang dari beliau, merupakan beberapa kisah jenakanya. Ya, Abu Nawas memang memiliki beberapa cerita lucu yang menarik untuk disimak. Pada tulisan kali ini akan kita bahas sebagian humor dan cerita sufi lucu dari Abu Nawas.


Yang pertama perihal dia melarang rukuk dan sujud dalam shalat. Khalifah Harun Al-Rasyid tentunya terkejut mendengar isu tersebut. Pun Khalifah sendiri juga dibilang suka fitnah. Khalifah malahan memanggil Abu Nawas untuk memastikan kebenarannya. Saat ditanya, Abu Nawas mengiyakan perkataan hal yang demikian. Khalifah bahkan mengancam hukuman mati terhadap Abu Nawas. Akan melainkan Abu Nawas sendiri berkata apabila ucapan hal yang demikian kurang lengkap. Dia berkata sekiranya memang tidak perlu rukuk dan sujud dikala melaksanakan sholat jenazah. Untuk perkara fitnah, diceritakan dalam QS Al-Anfal ayat 28 bahwa kekayaan dan si kecil-anak ialah ujian (fitnah). Sebab sang khalifah menyenangi keduanya karenanya sang khalifah menyenangi fitnah itu.


Lalu cerita sufi yang kedua merupakan diusirnya Abu Nawas. https://hikmatunnajiyah.ponpes.id ketika Raja menerima mimpi seandainya negerinya akan mengalami petaka karena Abu Nawas ada di sana. Untuk menghindarinya, Abu Nawas wajib diusir dari negeri tersebut. Abu Nawas dibiarkan kembali dengan persyaratan tak diizinkan berjalan, berlari, merangkak, melompat, menunggang keledai atau hewan yang lainnya. Walhasil Abu Nawas sendiri diusir dengan bekal seadanya. Sebab kesulitan di negeri orang, hasilnya Abu Nawas berupaya keras untuk mencari solusi. Sebagian hari kemudian, walhasil dia menemukan pandangan baru dan bergegas untuk pulang. Isu kepulangan Abu Nawas tentu menyebar ke semua negeri. Sang Raja pun berkeinginan mengenal bagaimana sistem sahabatnya pulang. Dia bahkan kecewa dikala mengetahui jikalau Abu Nawas pulang dengan bergelayut di bawah perut keledai dan bukaan ditunggangi.


Cerita yang ketiga yaitu Abu Nawas yang berkeinginan terbang. Info ini menjadi diskusi banyak orang dan membuat keonaran. Raja yang mendengar isu hal yang demikian, menetapkan terhadap Abu Nawas. Abu Nawas bahkan mengiyakan seandainya ia ingin terbang pada hari Jumat di menara mesjid. Raja malahan mengingatkan kalau Abu Nawas berdusta, karenanya dia menerima sanksi gantung. Hari Jumat malahan tiba. Orang-orang berkumpul di daerah yang dijanjikan. Abu Nawas sendiri bersiap di tempatnya. Abu Nawas pun mulai merentangkan tangannya dan mengepakkan tangannya seperti burung. Akan melainkan, dia sendiri tidak terbang-terbang. Orang-orang pun bertanya kenapa ia tak terbang. Abu Nawas hanya menjawab apabila ia memang hanya berharap terbang dan bukan dapat terbang. Mendengar hal itu, orang-orang pun hanya dapat mengagumi kepandaian Abu Nawas. Raja yang mendengar berita dari bawahannya malahan hanya dapat mengakak.


Itulah tadi sebagian cerita sufi lucu dari Abu Nawas. Meski ceritanya terdengar konyol, ada skor kehidupan yang dapat dipelajari dari kisah tersebut.

 
 
 

Comments


bottom of page